BAB 1
"Pendahuluan Etika Sebagai Tinjauan"
1.1 Pengertian Etika
Etika bisa disebut etik memiliki banyak arti. Dari segi Etimologi, istilah etika berasal dari kata latin yaitu "Ethicos" yang artinya kebiasaan.
Etika juga disebut ilmu normatif yang berisi ketentuan-ketentuan/norma-norma dan nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara Metodologis, tidak setiap hal perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. karena itulah etika merupakan suatu ilmu. sebagai suatu ilmu objek etika adalah tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Menurut Maryani & Ludigdo (2001) Etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesama dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Menurut W. J. S. Poerwadarminto, Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak(moral)
1.2 Prinsip-prinsip Etika
Sejak abad ke-4 SM para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Sedikitnya terdapat ratusan macam ide dasar, dari ratusan ide dasar setidaknya diringkas menjadi 6 prinsip yang merupakan landasan penting etika , yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan dan kebenaran.
1. Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakan sesuatu yang indah dalam perilakunya.
2. Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada dasarnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya.
3. Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku manusia agar selalu berbuat kebaikan.
4. Prinsip Keadilan
Prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
5. Prinsip Kebebasan
Prinsip ini mendasari setiap manusia memiliki hak asasi manusia, dimana manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain.
6. Prinsip Kebenaran
Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.
1.3 Basis Teori Etika
1. Aliran Etika Teleologi
Etika Teleologi mengukur baik buruk suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang diakibatkan oleh tindakan itu. Tindakan bisa diniai baik kalau bertujuan untuk mencapai sesuatu yang baik, atau kalau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat.
Dalam menentukan berguna atau bermanfaat yang dimaksud sebagai tolak ukur penentu tindakan baik atau buruk dalam teori ini, ada dua aliran teori yang akan menjawabnya, yaitu aliran egoisme etis dan aliran utilitarianisme.
- Aliran Egoismen Etis
Inti pandangan egoisme adalah setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar mementingkan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadihedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
Referensi :
digilib.uinsby.ac.id/3450/5/Bab%202.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar