Rabu, 11 November 2015

Wajah Koperasi Indonesia Saat ini



Wajah Koperasi Indonesia Saat ini
Seperti judul di atas seolah olah menanyakan bagaimana si koperasi saat ini ?
Apakah koperasi sudah menjalankan tugasnya dengan baik di masyarakat ?
Apakah visi dan misi koperasi saat ini sudah sesuai dengan yang ada ? atau
Orang orang yang di dalam koperasi sudah bekerja dengan baik dan benar sesuai prosedur ?
Mungkin pertanyaan di atas hanya segelincir pertanyaan yang akan di tanyakan jika kita menanyakan tentang keadaan koperasi saat ini di Indonesia.
Koperasi yang kita tahu sebelumnya adalah “Sesuatu bentuk badan usaha yang berdasarkan atas assa kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya”.
Berdasarkan pengertian koperasi di atas tentu kita dapat mengambil kesimpulan pengertian koperasi ialah untuk mensejahterakan anggotanya, apakah anggota koperasi sudah sejahtera ? tentu saja itu merupakan jawaban per individu yang bekerja di koperasi itu sendiri apakah menurut dia sudah sejahtera atau belum tetapi jika berdasarkan undang undang tentu saja keanggotaan koperasi sendiri bersifat sukarela ya jadi bias ditarik kesimpulan bahwa anggota koperasi tidak lah sesejahtera menurut pandangan beberapa orang.
Berdasarkan tujuan koperasi ialah “Mensejahterakan anggota dan bersama pemerintah mengentaskan kemiskinan”.
Berdasarkan tujuan koperasi di atas tentu baik koperasi maupun pemerintahan berusaha mengurangi angka kemiskinan di Indonesia walaupun yang kita tahu kemiskinan di Indonesia sendiri sangat sulit di atasi saat saat ini dan tentu saja dengan adanya koperasi sendiri di harapkan dapat membantu pemerintah untuk mengurangi dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bila kita melihat sudah bermanfaat kah koperasi di Indonesia saat ini ?
Jawabannya tentu saja sudah, kenapa karena kita lihat saja dari tingkat Paud sampai kerja pun sudah ada yang namanya koperasi. Apa yang kita butuhkan bisa saja disediakan oleh koperasi,
Koperasi banyak didirikan dimana-mana, seperti di kantor, sekolah, dan tempat intansi-instansi besar. Namun adanya koperasi sekarang seperti hanya dijadikan suatu identitas dimana koperasi itu berdiri. Sekarang ini banyak masyarakat yang lebih memilih membeli kebutuhannya di tempat-tempat yang besar dan modern dari pada membeli kebutuhannya di koperasi tersebut.
Namun seperti koperasi simpan pinjam dan koperasi serba usaha yang ada di sekitar lingkungan masyarakat saat ini sedang marak dan banyak diminati masyarakat karena kegiatan ekonomi yang dijalankan itu mencakup pengkreditan, penyediaan, pengelolaan, pemasaran hasil dan penyaluran sarana produksi dan keperluan sehari-hari.
Banyak masyarakat yang terbantu dengan layanan-layanan yang diberikan koperasi serba usaha seperti memberikan pinjaman kepada anggota masyarakat yang terdaftar sebagai anggota koperasi.
Saat ini koperasi sudah menjadi suatu yang harus ada namun untuk di kota-kota besar adanya suatu koperasi tidak dirasakan benar oleh masyarakat luas. Karena koperasi memiliki sifat yang tertutup, seperti contoh koperasi yang berada dalam instansi besar, kegiatan koperasi hanya dirasakan oleh anggota-anggota yang berperan dan orang-orang yang berada di dalam lingkungan instansi tersebut tidak untuk masyarakat luas. Kecuali apabila adanya koperasi yang didirikan untuk memproduksi atau menjual suatu produk untuk diperjualkan oleh masyarakat, maka masyarakat pun dapat ikut merasakan keuntungannya dari kegiatan koperasi tersebut walaupun hanya mendapatkan harga yang lebih murah dan bunga yang lebih rendah dibandingkan di tempat-tempat pembelanjaan besar.
Berbeda dengan koperasi yang berada di kota-kota kecil atau pedesaan. Meskipun sistem koperasi di daerah tersebut juga tertutup seperti yang dijalankan di kota besar, namun secara garis besar koperasi yang didirikan di kota-kota kecil tersebut lebih bisa dirasakan oleh masyarakat luas bahkan saat ini koperasi atau UKM lebih berkembang.
Saat ini banyak koperasi yang tidak aktif diakibatkan dari kurangnya perhatian dari pemerintah yang mendorong koperasi ini lebih maju. Selain itu juga banyak dari pihak masyarakat itu sendiri yang kurang memahami ilmu ekonomi tentang koperasi. Sumber daya manusia yang kurang berkualitas juga mempengaruhi mundurnya koperasi yang berakibat banyak diambil alih oleh pihak swasta.
Pemerintah pun sebenarnya memiliki peran dalam permodalan dana koperasi, pemerintah memang menyisihkan dana untuk koperasi namun subsidi tersebut tidak disebarkan untuk koperasi jangkauan luas. Dana tersebut lebih dirasakan oleh koperasi yang berada di kota – kota besar dan  koperasi milik instansi pemerintah yang lebih banyak koperasi nya bersifat tertutup, padahal jika dilihat dari jangkauannya koperasi dikota – kota kecil ataupun pedesaan yang justru lebih menjangkau sampai masyarakat luas. Koperasi Indonesia seharusnya dapat berdiri sendiri walaupun tanpa campur tangan pemerintah, agar koperasi tersebut bisa mandiri dan dapat bersaing dengan badan usaha lain di era yang semakin modern ini.

Koperasi Indonesia yang semakin memprihatinkan ini disebabkan juga oleh factor manusia. Banyak masyarakat Indonesia yang belum benar-benar mengenal apa itu koperasi dan penerapannya.  Serta anggotanya sendiri yang kurang pengetahuan tentang ini. Hal ini terjadi karena sosialisasi yang kurang optimal. Anggota koperasi biasanya hanya tahu bagaimana melayani konsumen padahal anggota koperasi juga merupakan bagian dari kepemilikan koperasi tersebut. Mereka berhak untuk berpartisipasi dalam memberikan kebijakan dan memberikan saran agar koperasi bisa lebih maju., karena tanpa kerja sama antar anggota, koperasi pun tidak akan ada, seperti prisipnya yaitu kekeluargaan.

Masalah lainnya akibat dari tidak aktifnya koperasi-koperasi di Indonesia adalah cara pengelolaannya yang kurang professional. Sumber daya manusia disini sangat penting untuk kemajuan koperasi. Sebenarnya yang harus dibenahi disini adalah manajemen pengelolaan terhadap anggota-anggotanya juga. Koperasi yang berhasil adalah yang mempunyai anggota dengan sikap yang transparan dan tanggung jawab.

Perlakuan anggota koperasi yang kurang transparan dan tidak bertanggung jawab ini banyak menimbulkan masalah akhir-akhir tahun ini. Saya ambil contoh sebuah koperasi di Tanggerang, Banten yang badan usahanya bergerak di bidang koperasi simpan pinjam dan investasi telah melarikan uang nasabahnya sebanyak jutaan bahkan milyaran rupiah. Dalam hal ini investor akan menginvestasikan sejumlah dana kepada koperasi tersebut dengan perjanjian akan memberikan bonus keuntungan usahanya. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang koperasi dan investasi ini, serta kurangnya pengawasan terhadap anggota koperasi. Sebenarnya tidak heran juga banyak anggota koperasi yang malah ikut terjebak dalam permainan investasi ini. Maka dari itu jangan mudah terpengaruh dan mudah percaya dengan orang lain karena zaman sekarang ini sangat rawan dengan kasus penipuan.


Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar